Jika ingin mencari dan menemukan persahabatan, hendaklah kita melakukan hal-hal demi kepentingan orang-orang yang hendak kita bersahabat yaitu hal-hal yang membutuhkan waktu, energi, kesepipamrihan dan pengorbanan.
Welcome To Rimbun Brother's Blog
Selamat datang di Blog Rimbun Brother. Sebelumnya kami Mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada kalian semua yang sudah mengunjungi Blog ini, dan kami sangat mengharapkan Kunjungan Anda Berikutnya.

Rabu, 28 Juli 2010

Belasan Babi Peliharaan Makan Bayi

Belasan ekor babi berkerumun mencabik-cabik tubuh bayi perempuan hingga kepalanya lepas dan tak bersisa, di pekarangan rumah Gerimbun, warga Tampe Pelampang, Desa Bani Amas, Kecamatan Bengkayang, Minggu (25/7) sekitar pukul 04.00.

Warga yang menyaksikan ternaknya memakan bayi melapor ke kepala desa Bani Amas Kasper Sitohang dan Polsek Bengkayang. Menunggu kedatangan polisi, masyarakat membungkus tubuh bayi tanpa kepala itu dengan kotak. “Kita juga menggantung mayat bayi itu agar tidak dimakan babi,” ungkap Atang, 40, warga Tampe Pelampang.

Penduduk berkeyakinan, bayi malang itu kepalanya hilang karena dimakan babi. Diduga babi peliharaan warga yang bebas berkeliaran itu membawa mayat bayi dari hutan ke pekarangan rumah Gerimbun. “Setahu saya tidak ada penduduk Tampe Pelampang yang baru bersalin (melahirkan),” kata Atang.

Penduduk Tampe Palempang berkisar 40 kepala keluarga. Apabila yang hamil, masyarakat pasti mengetahuinya. Hanya saja, tidak ada orang asing yang datang ke daerah tersebut pada Sabtu siang maupun malam. Sebalo merupakan kampung terdekat, jaraknya sekitar tiga kilometer dengan kondisi jalan berbatu dan minim rumah.

Sementara jarak Tampe Pelampang dengan Desa Tanjung di Kecamatan Teriak sekitar tujuh kilometer dengan kondisi jalan setapak dan penuh lumpur ketika diguyur hujan. Tampe Pelampang tergolong daerah terpencil dengan jarak tempuh 15 kilometer dari Kota Bengkayang. Bahkan belum dialiri listrik PLN.

“Saya menyaksikan langsung mayat bayi itu dimakan babi. Begitu juga bapak saya (Gerimbun, Red) karena babi memakan bayi di teras rumah kami. Hanya saja kami tidak tahu bayi siapa yang dimakan babi,” ungkap Edi, 19, saksi mata.

Kapolres Bengkayang AKBP Mosyan Nimitch memastikan mayat bayi yang ditemukan di Tampe Pelampang, bukan korban mutilasi. “Tubuh mayat bayi perempuan itu tidak lengkap karena dimakan binatang di sekitar rumah penduduk,” katanya.

Polisi sudah mengumpulkan keterangan dari lima saksi di tempat kejadian perkara (TKP) hingga Minggu siang. “Kita datang ke TKP bersama dokter dan sudah melakukan visum terhadap mayat,” Nimitch.

Nimich menduga, bayi sengaja diletakkan pelaku di teras rumah penduduk. Bukan dibawa binatang dari hutan di sekitar pemukiman warga. Tujuannya, agar keberadaan bayi segera diketahui penduduk Tampe Pelampang. “Kami masih melakukan penyelidikan dan mengembangkan kasus ini,” ujarnya.

Belum dapat diketahui apakah bayi masih hidup ketika ditinggalkan di teras rumah Gerimbun. Berdasarkan keterangan saksi, tidak ada terdengar suara bayi pada malam maupun pagi hari sebelum ditemukan dimakan babi. “Kita berusaha mengungkap kasus ini,” tegas Nimich.

Belum ada orangtua maupun masyarakat yang melaporkan kehilangan bayi ke Polres Bengkayang. Identitas mayat bayi tanpa kepala itu masih kabur. Bila dalam tiga hari identitas belum terungkap, Kapolres berencana menggelar pemakaman sementara. “Sebelum pemakaman, visum dan otopsi harus selesai,” katanya. (metrobalikpapan.co.id)

0 komentar:

Posting Komentar